PENDAHULUAN
Wanita hamil
dikatakan mempunyai atau menderita hipertensi esensial jika tekanan darah pada awal
kehamilannya mencapai 140/90 mmHg.
Yang membedakannya dengan preeklamsia yaitu factor-faktor
hipertensi esensial muncul pada awal kehamilan kurang dari 20 minggu, jauh sebelum
terjadi preeklamsia, serta tidak terdapat edema atau proteinuria.
Hipertensi
biasanya timbul lebih dahulu dari pada tanda-tanda lain untuk menegakkan daignosa
pre-eklampsia, kenaikan tekanan sistolik harus 30 mmHg atau lebih di atas tekanan
yang biasa ditemukan, sekitar 140 mmHg atau lebih. Tekanan distolik naik dengan
15 mmHg atau lebih menjadi 90 mmHg atau lebih, maka diagnosis hipertensi dapat dibuat.
Penentuan tekanan
darah dilakukan minimal 2 kali dengan jarak waktu 6 jam pada keadaan istirahat.
Perlu ditegankan bahwa sindroma pre-eklampsia dengan adanya tanda hipertensi, edema,
dan proteinuria. (Wiknjosastro, 2007:287)
Pre-eklamsia
dibagi dibagi dalam golongan ringan dan berat. Penyakit digolongkan berat bila satu
atau lebih tanda/gejala di bawah ini di temukan
- Tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik 110 mmHg atau lebih.
- Proteinuria 5gr atau lebih dalam 24 jam: 3 atau 4+ pada pemeriksaan kualitatif.
- Oligoria, air kencing 400 ml atau kurang dalam 24 jam.
- Keluhan serebral, gangguan penglihatan atau nyeri didaerah epigasrium.
- Edema paru-paru atau sianosis (Wiknjosastro, 2007:282)
Sering tidak
diketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita yang bersangkutan, sehingga tanpa
disadari dalam waktu singkat dapat timbul pre-eklampsia ringa, pre-eklamsi berat
bahkan eklampsia. Oleh karena itu, pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara
rutin sangat penting guna mencari tanda-tanda pre-eklampsia dalam usaha pencegahan
pre-eklampsia berat dan eklampsia.
B.
Tujuan
Adapun tujuan dalam
penulisaan makalah ini, adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui
pengertian Pre Eklampsia
2. Untuk mengetahui
tanda gejala Pre Eklampsia
3. Untuk mengetahui
penyebab Pre Eklampsia
4. Untuk mengetahui
penatalaksanaan / asuhan yang diberikan
pada penderita Pre Eklampsia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pre-eklampsia sering juga disebut toxemia
atau keracunan, yaitu kondisi ibu hamil yang ditandai dengan tekanan darah yang
tiba-tiba meningkat disertai kadar protein tinggi didalam urinnya. Terjadi pembengkakan
akibat timbunan cairan pada kaki, tungkai dan tangannya yang sulit hilang, wajahnya
sembab. Penyebabnya yang tepat belum diketahui secara jelas. Namun hal ini dapat
mengancam nyawa ibu dan bayinya.
Menurut Spesialis Obstetri
dan Ginekologi, RSPAD Gatot Subroto, Dr. Judi Januadi Endjun, SpOG, Pre-eklamsia adalah keracunan pada masa kehamilan yang ditandai dengan
tekanan darah yang tinggi, proteinuria yakni adanya protein dalam urin serta edema
atau pembengkakan setelah kehamilan berusia 20 minggu.
Pre
eklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, proteinuria dan edema yang
timbul karena ke hamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke 3 pada
kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya misalnya pada mola hidatidosa (prawirohardjo
2005).
Pre
eklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam
masa nifas yang terdiri dari trias yaitu hipertensi, proteinuria dan edema yang
kadang-kadang di sertai konvulusi sampai koma, ibu tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda
kelainan vascular atau hipertensi sebelumnya (muchtar, 1998)
B. Tanda
dan Gejala
Biasanya tanda-tanda
pre-eklampsia timbul dalam urutan: pertumbuhan berat badan yang berlebihan, diikuti
oedema, hipertensi, dan akirnya proteinuria. Pada umumnya diagnosis pre-eklampsia
didasarkan adanya dan dari trias tanda utama:
·
Pre
eklamsi
1. Sistolik 140 mmHg atau lebih/kenaikan
30 mmHg di atas tekanan yang biasa , tetapi tidak lebih dari 160 mmHg.
Diastolic 90 mmHg atau lebih/kenaikan
30 mmHg di atas tekanan yang biasa, tetapi tidak lebih dari 110 mmHg.
Tekanan darah yang meninggi ini, sekurang-kurangnya
diukur 2 kali dalam selang waktu 6 jam.
2. Proteinuria lebih dari 0,3 gr/L dalam
urine 24 jam /lebih dan 1 gr/L pada urine yang sembarangan.
Proteinuria
ini harus ada pada 2 hari berturut-turut/lebih. Proteinuria pre-eklampsia ringan
– proteinuria 1+.
3. Oedema pada umur kehamilan > 20 minggu
pada daerah libis, tungkai dan muka.
Sedangkan kenaikan berat badan > 500
gr/minggu, 2000 gr/bulan, atau 13 kg selama masa kehamilan.
Jika dari hasil
pemeriksaan ditemukan hasil yang melebihi dari kenaikan berat badan > 500 gr/minggu,
2000 gr/bulan, atau 13 kg selama masa kehamilan dalam pre-eklampsia ringan serta
timbul komplikasi-komplikasi lain, maka gejala dan tanda tersebut telah memasuki
tahap pre-eklampsia berat dengan tanda dan gejala seperti oliguria < 400ml/jam,
koma, trombosit < 100.000, leterus, perdarahan retina dan beberapa keluhan subjektif
lain, di antaranya adalah :
a) Nyeri epigastrium
b) Gangguan penglihatan, matanya kabur (diplopia)
c) Nyeri kepala hebat terutama di daerah
frontalis
d) Edema paru dan sianosis/sesak nafas
e) Gangguan kesadaran
f) Terdapat mual dan muntah
g) Hiperrefleksia/kejang serta koma
(Wiknjosastro, 2007:287-288)
C.
Gejala dan Tanda
- Nyeri kepala hebat pada bagian depan atau belakang kepala yang diikuti dengan peningkatan tekanan darah yang abnormal. Sakit kepala tersebut terus menerus dan tidak berkurang dengan pemberian aspirin atau obat sakit kepala lain.
- Gangguan penglihatan à pasien akan melihat kilatan-kilatan cahaya, pandangan kabur, dan terkadang bisa terjadi kebutaan sementara.
- Iritabel à ibu merasa gelisah dan tidak bisa bertoleransi dengan suara berisik atau gangguan lainnya.
- Nyeri perut nyeri pada bagian ulu hati yang kadang disertai dengan muntah.
- Tanda-tanda umum pre eklampsia (hipertensi, edema, dan proteinuria).
- Kejang-kejang dan / atau koma
D.
Penyebab
Penyebab pre-eklampsia belum
diketahui secara jelas. Penyakit ini dianggap sebagai "maladaptation syndrome"
akibat penyempitan pembuluh darah secara umum yang mengakibatkan iskemia
plasenta (ari – ari) sehingga berakibat kurangnya pasokan darah yang membawa nutrisi
ke janin.
Proteinuria pre-eklampsia terdapat
konsentrasi protein dalam air kencing yg melebihi 0,3 g/liter dan air kencing 400
ml atau kurang dalam sehari. Secara kasar artinya, tandanya air kencing ibu penderita
sedikit banget dalam sehari. Sampai saat ini belum diketemukan secara pasti penyebab
dari pre-eklampsia.
Ø Faktor
Risiko :
1.
Kehamilan pertama
2.
Riwayat keluarga dengan pre-eklampsia
atau eklampsia
3.
Pre-eklampsia pada kehamilan
sebelumnya
4.
Ibu hamil dengan usia kurang
dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
5.
Wanita dengan gangguan fungsi
organ (diabetes, penyakit ginjal, migraine, dan tekanan darah tinggi)
6.
Kehamilan kembar.
Ø Deteksi
dini :
1.
Menyaring semua kehamilan
primigravida (kehamilan pertama), ibu menikah dan langsung hamil, dan semua ibu
hamil dengan risiko tinggi terhadap pre-eklampsia dan eklampsia
2.
Pemeriksaan kehamilan secara
teratur sejak awal triwulan satu kehamilan
E.
Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan pre-eklampsia
:
1.
Melindungi ibu dari efek peningkatan
tekanan darah
2.
Mencegah progresifitas penyakit
menjadi eklampsia
3.
Mengatasi atau menurunkan
risiko janin (solusio plasenta, pertumbuhan janin terhambat, hipoksia sampai kematian
janin)
4.
Melahirkan janin dengan cara
yang paling aman dan cepat sesegera mungkin setelah matur, atau imatur jika diketahui
bahwa risiko janin atau ibu akan lebih berat jika persalinan ditunda lebih lama.
Eklampsia adalah kelainan
akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau nifas, yang ditandai dengan timbulnya
kejang dan / atau koma. Sebelumnya wanita hamil itu menunjukkan gejala-gejala
pre-eklampsia (kejang-kejang dipastikan BUKAN timbul akibat kelainan neurologik
lain).
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
gejala-gejala pre-eklampsia disertai kejang dan atau koma. Tujuan
pengobatan : Menghentikan
/ mencegah kejang, mempertahankan fungsi organ vital, koreksi hipoksia / asidosis,
kendalikan tekanan darah sampai batas aman, pengakhiran kehamilan, serta mencegah
/ mengatasi penyulit, khususnya krisis hipertensi, sebagai penunjang untuk mencapai
stabilisasi keadaan ibu seoptimal mungkin.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan
yang telah dipaparkan sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam makalah
ini adalah sebagai berikut:
Pre-eklampsia sering juga disebut toxemia atau keracunan, yaitu
kondisi ibu hamil yang ditandai dengan tekanan darah yang tiba-tiba meningkat disertai
kadar protein tinggi didalam urinnya. Terjadi pembengkakan akibat timbunan cairan
pada kaki, tungkai dan tangannya yang sulit hilang, wajahnya sembab.
Biasanya tanda-tanda
pre-eklampsia timbul dalam urutan: pertumbuhan berat badan yang berlebihan, diikuti
oedema, hipertensi, dan akirnya proteinuria.
Penyebab
pre-eklampsia belum diketahui secara jelas. Penyakit ini dianggap sebagai "maladaptation
syndrome" akibat penyempitan pembuluh darah secara umum yang mengakibatkan
iskemia plasenta (ari – ari) sehingga berakibat kurangnya pasokan darah yang
membawa nutrisi ke janin.
Proteinuria
pre-eklampsia terdapat konsentrasi protein dalam air kencing yg melebihi 0,3 g/liter
dan air kencing 400 ml atau kurang dalam sehari. Secara kasar artinya, tandanya
air kencing ibu penderita sedikit banget dalam sehari. Sampai saat ini belum diketemukan
secara pasti penyebab dari pre-eklampsia.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar